Wednesday, May 02, 2007

BERDUKA

Saat ini saya sedang berduka atas “wafatnya” majalah kesayangan saya SNAP dan Komputeraktif.

Dua majalah yang “terlambat” saya akrabi. Dua majalah yang turut membantu saya berproses “memperbaiki otak”.

Saya yang gaptek dan ga pedulian pada hal yang berbau ke IT-IT an, jadi aware IT sejak mengenal dan mengakrabi Komputeraktif. Sebenarnya sih kalau mu jujur, saya sudah mengenal Komputeraktif (Majalah dan websitenya), sudah saya kenal sejak 2004, tapi dasar saya si pemalas, maka saya tak begitu berminat pada hal-hal selain yang ringan, misalnya topik tentang HP terbaru, atau rubrik Langkah-langkah. Alasan saya menggemari topik ini juga tak lain dan tak bukan karena sangat membantu pekerjaan saya saat itu.

Saya mulai mengenal majalah ini secara dekat (baca: membaca seluruh halaman per halaman dan menaruh perhatian pada setiap topik yang disajikan ) plus ga segan-segan membeli bahkan “memburu” setiap edisi terbarunya sejak saya tinggal di kota ini. Kehausan akan bahan bacaan mengingat kota ini “rada jauh dari peradaban” dan rada terisolir (7 jam dari medan, booww…), sehingga toko-toko buku yang ada di sini pun hanya berupa toko buku tradisional (baca: Cuma jualan buku-buku pelajaran dan agama doang) semakin menjadi-jadi. Maka jadilah saya unofficial pelanggan setianya Komputerakif.

Sedangkan SNAP saya kenal secara tak sengaja, saat menemani seorang teman yang fotografer juga sedang berburu majalah di sebuah toko buku di Banda Aceh, setahun yang lalu. Semula saya tak ambil pusing, secara covernya yang (menurut saya ) biasa aja saat itu, juga fotografi bukanlah topik yang menarik lagi bagi saya, mengingat saya tak lagi punya peralatan fotografi apapun. Tak lama saya pulang ke Langsa, dan melakukan ritual wajib tiap wiken : jalan-jalan ke toko buku bersama bidadari kecil saya, dan saya menemukan SNAP yang saya pernah lihat di Banda, maka iseng saya belilah majalah itu. Kalo ga salah edisi ke 3 waktu itu. Karena saya banyak melakukan perjalanan jauh, dan saya lebih suka menghabiskan waktu di mobil dengan membaca ketimbang mengobrol, maka dalam waktu sekejap SNAP “edisi perkenalan” itu habis saya lalap.

Entah kenapa saya menemukan “sesuatu yang hilang” di sana. Sesuatu yang dulu kerap saya dapatkan di FOTOMEDIA, sebuah majalah fotografi juga, yang lambat laun berubah menjadi “asing”. Menemukan SNAP buat saya seperti menemukan kekasih lama yang bertahun-tahun menghilang tak jelas kemana rimbanya (hiperbolis*mode on*)…

Sejak saat itu juga saya kerap melakukan perburuan saya dimanapun saya bertugas (ga peduli di takengon, lhokseumawe, banda aceh dan langsa sekalipun), meski saya tau harapan saya itu akan lebih sering berakhir kecewa, karena buat saya SNAP punya jadwal terbit yang agak unik. Tapi demi cinta saya SNAP, saya rela melakukan apapun *halah*.

Tapi ternyata bulan madu saya dengan SNAP tak berumur panjang, saat saya membuka sebuah email dari ayofoto.com, yang menyatakan bahwa SNAP tak berumur panjang. Goshh..tak terbayang perasaan saya saat itu. Dongkol. Kesal. Sedih. Nyampur. Persis perasaan di saat saya putus dengan mantan saya (hiperbolis *mode on*)

Maka saat SNAP ngeluarin edisi Photo Techniques, saya buru-buru beli meski harganya luamanyan muahal (tapi isinya keren kok..)

Yah…nothing last forever..saya mesti merelakan kepergian dua sahabat saya itu, seraya berharap akan ada pengganti mereka di hari-hari mendatang, meski dengan nama yang berbeda. Selamat jalan "kawan"…

No comments:

Post a Comment