Sunday, November 02, 2014

Es krim Cincau yang Bikin Meracau

Buat perantauan seperti saya, salah satu hal yang bikin 'kurang betah di tanah Betawi ini adalah panganannya yang kalo orang Medan bilang : Ntah apa apa. Tak ada rasanya.

Belum lagi tempat makan yang pembelinya kudu ngantri dulu pun makanannya anyep. Tak berasa.

Karena alasan itu tak heran jika menu andalan saya sehari hari adalah nasi Padang. Meski lain rumah makan lain pula rasa sambalnya, setidaknya rasa bumbu bumbunya mendekati ekspektasi. Ekspektasi saya, tentu saja :p

Suatu hari di panas Nan terik mata saya tertumbuk pada sebuah gerobak yang parkir di pinggir jalan. Dengan tulisan : Es krim cincau. 

Pada dasarnya saya bukanlah penggemar es krim garis keras. Apalagi sejak memiliki sejarah sinusitis, saya memutuskan untuk sebisa mungkin menghindari minuman/makanan dingin. Namun kali ini gerobak itu sungguh menggoda, seakan akan memanggil manggil untuk didekati. 

Ditambah cuaca yang panasnya menggila, maka dengan kesadaran penuh saya pun mendekati si gerobak dan memesan satu porsi. Si abang langsung mengambil gelas dan mengisinya dengan tiga bongkahan Cincau dengan tiga sendok Es krim vanila ditambah gula aren cair. Rasanya sungguh nikmat. 


Dan tak dinyana, rasanya sungguh tidak mengecewakan. Lezat paripurna. Padahal awalnya saya agak under estimate. "What do you expect dari cincau berwarna hijau ini. Paling juga rasanya sama kayak yang udah udah." runtuk saya dalam hati. Tapi memang saat kita merendahkan ekspektasi maka kita akan lebih mudah untuk bahagia. *halah* 

Dengan harga per porsi Rp 5.000, rasanya tidak lah mengecewakan.

Selamat mencoba!