Thursday, May 03, 2007

Heyyyy…I am not desperately seeking for the partner

Setelah perenungan dan percakapan baik dengan diri sendiri maupun dengan beberapa sahabat tentang keinginan menikah (atau cuma punya pacar), suka duka dan konsekuensi yang harus ditanggung, maka saya menyimpulkan bahwa saya tidaklah sedang desperately untuk menikah (lagi).

Mengingat bahwa saya adalah pembosan akut, pemalas berat, dan ga pernah bisa diatur. Belum lagi saya terlahir dengan gen “ceroboh dan sangat grasak-grusuk” yang sangat kuat (makasih ya Yah.. J), maka saya pikir mungkin ini memang best periodnya saya *halah*.

Saya hanya butuh teman mengobrol yang sejiwa, teman diskusi yang enak, netral (emangnya Palang Merah??) dan tidak tendensius (thanks a lot ya Aulia..). Sebelum pindah ke kota ini, saya punya beberapa sahabat yang bisa mengakomodir “kebutuhan” saya ini. Sebut saja bang romy, ayuk, said, kak chia, kak anggie dan masih banyak lagi. Belum lagi teman-teman yang siap 24 jam menerima telpon dari saya. Betapa beruntungnya saya saat itu.

Namun sejak kepindahan saya ke kota petro dollar ini 2 tahun yang lalu, semuanya perlahan-lahan sirna. Jarak memanglah sangat ampuh untuk merenggangkan segalanya (Damn Long Distance Relationship!). Meski saya masih sering berkontak dengan mereka via telpon, akan tetapi tetap saja saya butuh kedekatan secara fisik. Yah gimanapun ngobrol tuh kan enaknya face to face, mata ketemu mata, apalagi bisa saling jitak..hehehe..

Setelah bertualang setahun lebih untuk mendapatkan teman sejiwa di kota ini, akhirnya saya memutuskan untuk menghentikan petualangan saya. Karena semua memang sia-sia. Bukannya saya tak berhasil mendapatkan teman ngobrol yang asik, tapi mencari teman yang tulus dan tak punya tendensi apapun di balik segala kebaikannya itu yang sulit. Terlebih-lebih jika ia tak satu jenis kelamin denganmu.

Hal itu juga yang kerap saya temui di sini. Baik sih baik, asik sih asik..tapi hidden missionnya itu makkk…ga tahan…hehehe..(kecuali Mainalnya si Aulia..cuit..cuit..)

Maka saya pun menetapkan hati untuk menghentikan perburuan teman ini, dan “memasrahkan” hati dan diri pada apa yang ada di depan mata. Yah, setidaknya itu membuat “beban” saya menjadi lebih ringan.

Dan akhirnya Tuhan menjawab dan mengabulkan doa saya. Beberapa bulan yang lalu saya dikirimi tuhan dua mahluk aneh bin ajaib. Teman kantor tapi asik juga kok diajak jalan dan “diajak gila”. Dua mahluk aneh tapi juga kerap menjadi guru buat saya dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Sejak saat itu, hidup saya tak lagi sepi.

Dan saya sudah berani bilang: Heyy.. I am not desperately seeking for a partner..being single is a great fun J !!!


1 comment:

  1. Anonymous1:44 AM

    Dear Moeldjanie

    Menarik Ya, membaca tulisan tulisannya. Sebuah kisah luar biasa dari seorang perempuan biasa disebuah tempat bernama Nangroe Aceh Darrussalam.

    Sallam kenal.
    Fajar - Ana

    ReplyDelete