Wednesday, September 05, 2012







-->
Update dan Berubah Haluan? No…Don’t worry..
Sudah lama gak update blog ini. Saking sibuk dan malesnya. Tapi akibat keseringan baca-baca produk reviewnya para beauty blogger, jadi ngerasa : keknya bisa nih ngeblog tentang koleksi kosmetikku (yang tiba-tiba aja jumlahnya membengkak akibat keseringan teracuni oleh blog-blog itu). Sekalian melatih menulis lagi..hihihi
Baiklah dimulai saja. :)
Yang pertama kali harus saya bahas adalah soal jerawat saya. Karena sudah 3 tahun lebih ia sangat setia dengan kulit saya. Suatu hal yang ga pernah terjadi selama lebih dari 30 tahun saya hidup di dunia ini. Bayangin aja, jaman puber dulu aja, seingat saya cuma ada satu jerawat padi nongol di idung dan susah ilangnya. Setelah itu gak ada. Hingga tahun 2009, saat saya harus tinggal di sebuah pulau kecil nan terpencil di Lautan Hindia sana. Semua berawal dari susahnya sumber air, mengingat mostly penduduk sana bergantung pada air hujan. Jarang banget dari air tanah (karena asin dan zat besinya tinggi banget). Berhubung saya tinggal di losmen kecil,maka air yg saya gunakan pun tergantung pada apa yang disediakan pihak losmen.
Tanpa perlu menunggu terlalu lama, maka saya pun merasakan ada yang tidak beres dengan kulit saya. Yang pertama kali diserang adalah kulit kepala : terasa sangat guatal, meski abis keramas.Hingga saat saya pulang ke daratan menjenguk keluarga saya, sayapun menyempatkan diri untuk krimbat. Dan tak disangka tak diduga, mbak-mbak kapster itu melontarkan pertanyaan :mbak, rambutnya kok banyak karatnya ya? Deg! Antara malu dan terkejut tentu saja saya berusaha tetap tenang, seraya menjelaskan kondisi tempat dimana saya tinggal saat ini. Dan si mbak pun setuju dengan dugaan saya: bahwa (kemungkinan) ini disebabkan oleh airnya.
Singkat kata, saya dianjurkan berganti merek sampo untuk membantu mengurangi problem yang saya alami. Tak lama sesudah itu, pederitaan saya bertambah : saya menemukan jerawat mulai satu satu menghiasi wajah saya. Ini cukup mengherankan, mengingat saya ga pernah jerawatan dan saya lumayan rajin membersihkan wajah sebelum tidur. Semakin lama semakin banyak. Parahnya beberapa jerawat tumbuh laksana bisul. Ukurannya segede bisul, dan lama banget kempesnya. Mengingat durasi tugas saya di pulau itu masih lama, sayapun mengambil langkah mengganti produk skin care saya dengan yang agak “seriusan” yakni : Ristra. Dengan harapan bisa membasmi jerawat -jerawat iu.
Namun tampaknya para jerawat tak takut pada segala produk Ristra itu. Buktinya, cuma mengurangi jumlahnya. Tapi tidak menghilangkannya sama sekali. Lalu sayapun berusaha bersabar. Mengingat tak ada yang bisa saya lakukan di pulau itu kecuali melanjutkan semua usaha yang sedang saya lakukan dan berdoa *ya iyaallaaaaahh *
Namun yang paling menyakitkan *halah * adalah saat saya menyelesaikan tugas saya dinpulau itu (selama 9 bulan), si jerawat kembali mekar bersemi lebih dahsyat, yang gede=gede pulak semua.
Suatu kebetulan pula saat saya sedang berada di jogya untuk sebuah perjalanan jiwa *tsaaahh * , teman baikku, faisal, lah yang memperkenalkan sayapada sebuah klinik kulit bernama ERHA 21. Menurutnya jerawatnya sembuh disana.
Sejak saat itu kaki saya terikat disana.
Sembuh tapi Ketagihan
Harus diakui si ERHA itu emang sih nyembuhin dan bikin kulit mulus. Tapi sebulan aja diberhentiin obatnya, langsung deh itu jerewi batu yang mirip bisul pada unjuk gigi. Selama dua tahun, tiap 2-3 bulan sekali saya pun musti bolak balik ke klinik itu. Bayangkan untuk sekali perawatan saya harus merogoh kocek 400-900 ribu rupiah. Lama-lama kan eike jadi muak bookkk..
Sejak 8 bulan yang lalu saya memutuskan berhenti menggunakan produk ERHA. Dan seperti dugaan saya si jerewi batu itupun datang kembali. Dan seorang teman menawarkan sebuah klinik langganannya. Menurutnya ia dan keluarga cocok dengan klinik itu. Sesudah mencoba 3-4 bulan, tak ada perubahan apapun yang dirasa. Maka sayapun memutuskan untuk mencoba klinik lokal di kota dimana saat ini saya berdomisili.
Meski antrian yang panjang dan besarnya biaya sama dengan klinik ERHA, namun saya pun merasa puas. Namun ternyata sang jerewi kembali ke wajah dua bulan sesudahnya. Kata sang dokter itu karena saya alergi produk pemutih yang ia berikan utnuk menghilangkan bekas jerawat saya.
Di tengah kemuakan saya akan ini semua, iseng-iseng saya mencoba membeli tea tree seriesnya The Body Shop. Facial Wash & Toner serta Bemish Fade Night Lotion.

Hasilnya seminggu setelah pemakaian, wajah saya terlihat lebih cerah dan minyaknya berkurang. Jerawat juga semakin sedikit. Lalu saya memutuskan untuk membeli Tea Tree Oil untuk mengobati jerawat yang masih saja datang dan pergi.

Facial Washnya tak terlalu banyak menghasilkan busa. Tapi terbukti ampuh menghilangkan minyak di wajah saya. Saat dipakai, kulit wajah terasa cekit-cekit. Mungkin efek tea tree nya mulai bekerja.

Tonernya juga terbukti ampuh mebuat kulit terasa segar setelah dicuci. Pori-pori juga terasa mengecil

Lotion ini lumayan ampuh menbgilangkan/menipiskan bekas jerawat diwajah saya. Saat digunakan malam, keesokan paginya kulit terasa halus dan tak berminyak.

Biar kecil, tapi tea treeoil ini sangat ampuh menyembuhkan jerawat kecil maupun besar yang gemar mampir di wajah saya.
Kesimpulanya, produk Tea Tree The Body Shop ini:
(+)Sangat ampuh memerangi jerawat, meski tidak 100 % sembuh, mengingat jenis kulit saya saat ini sensitive, oily dan acne prone.
(+) isinya banyak, sehingga bisa dipakai untuk 3-4 bulan)—untuk toner dan facial washnya
(-) Harganya lumayan mahal untuk lotion dan tea tree oil nya
Overall saya sangat puas dengan produk ini. Repurchase? Sure!

No comments:

Post a Comment