Wednesday, April 25, 2007

Kak, kenapa sih tulisanmu (di blog, red) semuanya berisi keluhan?

Dengan nada kaget, aku spontan menjawab,

" masa sih??"

Iya.


Kok tau sih? tanya saya dengan tampang ogeb


Ya taulah..Kan aku selalu baca postinganmu di FS


Hmm… gumam saya sambil garuk-garuk kepala


Lalu dengan kadar ke ogeban yang tak kunjug berkurang, saya masih bertanya

Menurutmu begitu?


Ya iyalah, jawabnya dengan sewot.

Mendapat notifikasi dari blog mu itu, aku langsung berpikir " kali ini keluhanmu soal apalagi?"

Hah..??? really? tanya saya lagi

Ya iyalah..

Ada apa sih kak..?

Aku bilang: tak ada apa-apa. hanya saja aku memang sedang tak tau dan dalam proses mencari definisi bahagia.

Ah kau kak..semua kan dimulai dari diri kita

(Ngomong sih enak..) timpal saya..dalam hati tentu saja

Contohnya aku. Setiap bangun pagi aku selalu berdoa pada tuhan: Tuhan, hari ini aku ingin bersenang-senang. Maka happylah seharian itu diriku, lanjutnya sambil terus berceloteh.

Segampang itu?

Ya iyalah…

Oke. Tapi menyoal tulisan-tulisanku di blog, tak semuanya dibuat sebagai bentuk lain dari mengeluh. Hanya memang aku lebih gampang menulis dari hal yang mengganjel di hati. Karena buatku menulis adalah bentuk lain dari mengobrol, secara aku disini tak punya teman ngobrol yang sejiwa, jawab saya menjustifikasi.

Iya sih..tapi kau lihatlah lagi isi blogmu. Semuanya bernada mengeluh. Ayolah kak..hidup ini tergantung kita memandang dan menjalaninya seperti apa.


Oke lah dek.. baiklah. Aku akan berusaha sedikit-demi sedikit. Makasih ya.


Itulah sekelumit percakapan via telpon dengan seorang junior yang masih keep in touch dengan saya meski kami sudah terpisah ratusan kilometer..Sebenarnya percakapan ini sudah lumayan lama. Sekitar 2 bulan yang lalu. Dan entah kenapa beberapa minggu ini saya menemukan bahwa semuanya memang harus dimulai dari awal yang baik. Mengikuti saran junior saya itu, sejak beberapa minggu lalu saya berusaha memulai hari saya dengan sebaris doa agar saya diberkahi energi positip dalam memulai hari saya. Bahkan sejak Isya. Lalu Subuh. Efeknya, selain saya jadi lebih rajin sholat subuh "sebelumnya jarang banget", hari-hari dan pikiran saya menjadi lebih tenang.

PS. thanks dear, for the inspiring conversation. love u, sistah..

No comments:

Post a Comment